Donasi Sekarang

  • Terkagum-kagum !! Eksplorasi 2 Air Terjun Memukau di Bodang Lumajang


    Disclaimer : Untuk menjelajahi keindahan air terjun secara optimal, disarankan untuk menyewa jasa Guide Profesional. Nantinya guide dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung/wisatawan, memberikan saran tentang tempat-tempat terbaik untuk berfoto, dan mengerti cara mengatasi medan perjalanan yang terjal, logistik makanan yang cocok untuk dibawa bahkan membagikan tips tentang cara menjaga kelestarian lingkungan.


    Kedua foto air terjun diatas dapat kami nikmati dengan akses perjalanan satu arah. Dengan tiket masuk yang Gratis dan Medan perjalanan termudah. Bagaimana cerita desa lengkapnya, kami akan memulainya dari sini. 

    Salah satu yang membuatnya Unik dari 44 Air terjun yang pernah kami kunjungi di Kabupaten Lumajang, hanya di air terjun bodang ini sebelum kami sampai di Parkiran dipersimpangan jalannya ada masjid besar. Ibadah memang wajib diutamakan sebelum kita melanjutkan tadabbur alam mensyukuri nikmat-nikmatNya. 

    Loket pintu masuk wisatanya sudah bertahun-tahun tidak ada penjaganya. Menciptakan demokratisasi akses wisata dimana alam menjadi milik bersama dan dapat dinikmati oleh semua orang. Akses masuk gratis menguntungkan dari segi pengunjung pariwisata, tetapi mengkhawatirkan dari segi keamanannya. Jangan lupa membawa kunci pengaman ganda untuk motor atau mobile sampean.

    Dititik ini kami berada di ketinggian 288 mdpl. Jalan menuju parkiran total mulus dengan jalan cor, sehingga kami dapat dengan mudah mengakses area parkir tanpa harus khawatir tentang jalan yang berlumpur atau berbatu. Hal ini juga membuat akses ke air terjun menjadi lebih lancar dan nyaman. Area parkir sangat luas dirancang untuk menampung banyak kendaraan. Tidak perlu khawatir tentang kesulitan mencari tempat parkir. Tebing parkiran sudah dilengkapi dengan pagar untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.


    Kami disambut dengan tangga masuk yang telah difasilitasi dengan baik. Tangga-tangga ini dibuat dari bahan cor yang kokoh, memberikan keamanan tambahan saat menelusuri tebing curam menuju air terjun. Pembatas pagar juga telah dipasang sepanjang rute perjalanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan ekstra dan mencegah kecelakaan, terutama saat melewati bagian-bagian yang curam dan licin. Konstruksi tangga yang melewati tebing curam telah dirancang dengan cermat untuk memastikan keamanan pengunjung. Dengan mempertimbangkan kondisi alam sekitar dan potensi bahaya, setiap bagian dari tangga tersebut dibangun untuk memastikan keamanan selama penggunaan yang berkelanjutan.


    Untuk sampai di jembatan ini kami harus menempuh perjalanan 500 meter turun melewati anak tangga. Sebenarnya tidak begitu jauh, namun tinggal curamnya lumayan ekstrim. Jadi jika pulangnya nanti akan sangat menguras tenaga. Titik terendah di air terjun trap Sewu ini 208 mdpl.


    Kami harus berhati-hati melintasi jembatan ini. Mengingat ketika sedang berfoto bertiga ada rasa kenyut-kenyut bergoyang. Setelah kami observasi untuk mencari penyebabnya adalah kondisi tiang penyangga yang sudah butuh perbaikan agar tidak roboh. Separuh dari tiang jembatan sudah terkikis, separuhnya lagi menjadi nyawa dari jembatan ini.


    Kondisi yang juga mengancam keindahan alam Trap Sewu adalah sampah rumah tangga. Entah siapa saja yang harus kita sadarkan dan bagaimana cara mengatasi masalah ini tentu tidak bisa hanya dengan setengah hati. Ekosistem bisa terancam dan menimbulkan masalah yang berefek domino. Dari hulu ke hilir, semua perlu duduk bersama menyelesaikan dengan musyawarah mufakat. Saling menyalahkan hanya akan saling menunjukkan egosentris yang tiada guna, yang salah itu adalah yang tidak mau duduk bersama untuk mencari problem solvingnya.


    Airnya jernih, udara segar, angin sepoi-sepoi 9.8 km/jam tiupan 10.8 km/jam selatan-selatan-timur lebih besar dari arah utara-utara-barat(157°). Tingkat kebisingan suara hanya 70 dB sampai 79 dB. 





    Hewan-hewan yang menghuni tempat ini yang kami temui antara lain gantrung/guntring (capung), kupu-kupu, bedes (monyet), serangga, mrutu, anggang-anggang, semut, dan burung. Mereka yang wajib kita jaga selalu kerasan merawat biodiversitas trap sewu agar tidak saling mengganggu kehidupan masing-masing. Khusus untuk capungnya kami kagum dengan warnanya yang indah molek yaitu sayap berwarna merah dan biru jingga. Eksotiknya layaknya selendang bidadari Mbok adang.


    Yang berbeda dipandangan mata kami ada cekungan-cekungan seperti kolam, tapi sudah tidak bisa dibuat Kum-kum lagi. Konon dulu menjadi salah satu tempat yang paling dirindukan ketika sampai di tempat ini. Tenang dulu, Obat penawarnya sudah kami temukan yaitu Kedungan disepanjang jalan terjal dari Air Terjun Trap Sewu menuju Air Terjun Randuagung Bodang.


    Seperti tampak difoto atas ini saya menunjuk ke arah Kedung sungai yang jernih berwarna hijau. Kedalamnya bisa 1 Meter sampai 2 Meteran.



    Jarak antara Air Terjun Trap Sewu menuju Air Terjun Randuagung Bodang adalah 1,6 km dengan lintas jalan menanjak 783 meter lalu jalan menurun 586 meter dan jalan mendatar 248 meter. Titik tertinggi 315 Mdpl dan titik terendah 205 Mdpl, total mendaki 264 meter dan tebing turunan 199 meter. Petunjuk Arah utamanya adalah melintasi keujung sepanjang sungai ini.


    Sebelum berangkat, kami beristirahat sejenak di atas batuan-batuan besar. Kami mengisi air sebagai perbekalan minum selama diperjalanan; nantinya juga untuk memasak makanan. Utamakan untuk menyempatkan beristirahat agar kondisi tubuh tidak drop, tetap sigap dan selalu extra fokus. Seluruh perjalanannya harus mampu melintasi bebatuan besar yang kadang licin. Disekitar air terjun trap Sewu ada beberapa mata air yang dimanfaatkan warga sebagai sumber mata air rumah tangga pedesaan.



    Makanan yang kami bawa cukup beragam diantaranya Susu sapi asli dari Senduro, Iwak klotok, kacang kruci, sambel, dan Sego glepungan. Kami membawa alat masak beserta gas portable. Beruntung pada saat explorasi ini air sungainya jernih, karena menurut informasi masyarakat sekitar sering terjadi banjir yang mengakibatkan air sungai menjadi bercampur lumpur.


    Minum susu sapi dimasak hangat-hangat kuku, ahh enaknya dimanjakan paduan panorama Air Terjun Randuagung Bodang ini. Sebagai saran saja untuk yang tidak bisa berenang jangan mencoba mandi dibawah air terjun ini. Karena disini sangat kedalaman air lebih dari 2,5 meter.


    Kami mempersiapkan kasur ban yang bisa membantu berenang. Airnya dingin dan jernih. Salah satu dari kami adalah seorang pelatih renang yang sudah profesional, jadi tidak khawatir sebagai pemandunya. Sekali lagi explorasi kami menyadarkan Lumajang selalu tidak mengecewakan dengan panorama alam yang memukau. Lokasi kedua air terjun ini berada di Dusun Randuagung Desa Bodang Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang - Jawa Timur. Matursuwon, Wajib kita lestarikan dulur.

    Berikut foto dokumentasi lainnya : 













  • 0 comments:

    Posting Komentar

    EMAIL

    cspadasgemprah@gmail.com
    pisangman2014@gmail.com

    NARAHUBUNG

    HAWIN FIZI BALAGHONI
    DHANANG WICAKSONO AJIWO PRAKOSO
    JULIO GESA BAGUS