Padas Gemprah Senduro

Silahkan Lebih Lanjut

POKMASWAS PADAS GEMPRAH

Kelompok Masyarakat Pengawas Padas Gemprah Senduro sebagai satu wadah kegiatan perikanan di Desa Senduro Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang sehingga dapat saling bertukar fikiran dalam rangka pengembangan. Bertugas meliputi mengadakan monitoring dan pelaksana kegiatan, duta dan penyampai pesan pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya alam, dan mengembangkan potensi perikanan di Desa Senduro. Selengkapnya

Me

Kawasan Padas Gemprah Senduro

Memiliki karakteristik unik dengan sungai berpola radial sentripental. Arsitektur alami sungai ini menciptakan sebuah bentang alam yang mempengarui struktur,fungsi, dan panorama yang indah. Dikenal sebagai tempat bersantai paling populer di era 2000-an. Udara sangat sejuk, lokasinya berada diketinggian 327 Mdpl. Tiupan angin sepoi-sepoi dengan kecepatan 8,9 km/jam membuat udara terasa lembut di wajah. Suhu 31 Derajat Celsius dan Kebisingan suara hanya 72,6 dB menciptakan suasana damai dan menenangkan. Selengkapnya

Kunjungan Mancing Ikan 90%
Kunjungan Mandi di Sungai 80%
Kunjungan Spot Air Terjun 95%
Kunjungan Lainnya 60%

Sekolah Renang Senduro

Sebuah konsep pendidikan yang mengutamakan latihan belajar softskill berenang. Siswa belajar melalui kegiatan eksplorasi, dan interaksi langsung dengan pelatih profesional. Selengkapnya

Camping Ground

Mengadakan kegiatan berkemah, baik untuk individu maupun kelompok.Meningkatkan kesehatan mental melalui kegiatan fisik dan relaksasi di alam. Selengkapnya

Perpustakaan Sungai

Mengadakan buku-buku bacaan, acara diskusi, workshop, atau seminar tentang konservasi sungai, pelestarian lingkungan, dan literasi alam. Selengkapnya

Forum

Forum bersilaturahmi berbagi cerita, jadwal kegiatan pokmaswas, catatan laporan pelanggaran, dan berdiskusi meningkatkan pemahaman tentang pokmaswas. Selengkapnya

Cinderamata

Pondasi konsistensi berkarya berkelanjutan yang memberikan manfaat ekonomi dan juga menguatkan identitas lokal. Selengkapnya

Kontak Kami

Jembatan komunikasi yang memungkinkan kita untuk memenuhi kebutuhan, kreativitas, dan problem solving dengan lebih baik. Selengkapnya

0
Jaringan Komunitas
0
Kontributor
0
Mendukung Kami
0
Aksi Positif

REVITALISASI PADAS GEMPRAH SENDURO Selengkapnya

PENGADAAN FASILITAS WC UMUM Selengkapnya

DOWNLOAD GRATIS LAGU PADAS GEMPRAH Selengkapnya

INFORMASI BARCODE DONASI Selengkapnya

Jadi Relawan

Perluas lingkaran sosialmu dan mari menjalin kolaborasi yang penuh makna bersama kami.

Donasi Sekarang
  • Terkagum-kagum !! Eksplorasi 2 Air Terjun Memukau di Bodang Lumajang


    Disclaimer : Untuk menjelajahi keindahan air terjun secara optimal, disarankan untuk menyewa jasa Guide Profesional. Nantinya guide dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung/wisatawan, memberikan saran tentang tempat-tempat terbaik untuk berfoto, dan mengerti cara mengatasi medan perjalanan yang terjal, logistik makanan yang cocok untuk dibawa bahkan membagikan tips tentang cara menjaga kelestarian lingkungan.


    Kedua foto air terjun diatas dapat kami nikmati dengan akses perjalanan satu arah. Dengan tiket masuk yang Gratis dan Medan perjalanan termudah. Bagaimana cerita desa lengkapnya, kami akan memulainya dari sini. 

    Salah satu yang membuatnya Unik dari 44 Air terjun yang pernah kami kunjungi di Kabupaten Lumajang, hanya di air terjun bodang ini sebelum kami sampai di Parkiran dipersimpangan jalannya ada masjid besar. Ibadah memang wajib diutamakan sebelum kita melanjutkan tadabbur alam mensyukuri nikmat-nikmatNya. 

    Loket pintu masuk wisatanya sudah bertahun-tahun tidak ada penjaganya. Menciptakan demokratisasi akses wisata dimana alam menjadi milik bersama dan dapat dinikmati oleh semua orang. Akses masuk gratis menguntungkan dari segi pengunjung pariwisata, tetapi mengkhawatirkan dari segi keamanannya. Jangan lupa membawa kunci pengaman ganda untuk motor atau mobile sampean.

    Dititik ini kami berada di ketinggian 288 mdpl. Jalan menuju parkiran total mulus dengan jalan cor, sehingga kami dapat dengan mudah mengakses area parkir tanpa harus khawatir tentang jalan yang berlumpur atau berbatu. Hal ini juga membuat akses ke air terjun menjadi lebih lancar dan nyaman. Area parkir sangat luas dirancang untuk menampung banyak kendaraan. Tidak perlu khawatir tentang kesulitan mencari tempat parkir. Tebing parkiran sudah dilengkapi dengan pagar untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.


    Kami disambut dengan tangga masuk yang telah difasilitasi dengan baik. Tangga-tangga ini dibuat dari bahan cor yang kokoh, memberikan keamanan tambahan saat menelusuri tebing curam menuju air terjun. Pembatas pagar juga telah dipasang sepanjang rute perjalanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan ekstra dan mencegah kecelakaan, terutama saat melewati bagian-bagian yang curam dan licin. Konstruksi tangga yang melewati tebing curam telah dirancang dengan cermat untuk memastikan keamanan pengunjung. Dengan mempertimbangkan kondisi alam sekitar dan potensi bahaya, setiap bagian dari tangga tersebut dibangun untuk memastikan keamanan selama penggunaan yang berkelanjutan.


    Untuk sampai di jembatan ini kami harus menempuh perjalanan 500 meter turun melewati anak tangga. Sebenarnya tidak begitu jauh, namun tinggal curamnya lumayan ekstrim. Jadi jika pulangnya nanti akan sangat menguras tenaga. Titik terendah di air terjun trap Sewu ini 208 mdpl.


    Kami harus berhati-hati melintasi jembatan ini. Mengingat ketika sedang berfoto bertiga ada rasa kenyut-kenyut bergoyang. Setelah kami observasi untuk mencari penyebabnya adalah kondisi tiang penyangga yang sudah butuh perbaikan agar tidak roboh. Separuh dari tiang jembatan sudah terkikis, separuhnya lagi menjadi nyawa dari jembatan ini.


    Kondisi yang juga mengancam keindahan alam Trap Sewu adalah sampah rumah tangga. Entah siapa saja yang harus kita sadarkan dan bagaimana cara mengatasi masalah ini tentu tidak bisa hanya dengan setengah hati. Ekosistem bisa terancam dan menimbulkan masalah yang berefek domino. Dari hulu ke hilir, semua perlu duduk bersama menyelesaikan dengan musyawarah mufakat. Saling menyalahkan hanya akan saling menunjukkan egosentris yang tiada guna, yang salah itu adalah yang tidak mau duduk bersama untuk mencari problem solvingnya.


    Airnya jernih, udara segar, angin sepoi-sepoi 9.8 km/jam tiupan 10.8 km/jam selatan-selatan-timur lebih besar dari arah utara-utara-barat(157°). Tingkat kebisingan suara hanya 70 dB sampai 79 dB. 





    Hewan-hewan yang menghuni tempat ini yang kami temui antara lain gantrung/guntring (capung), kupu-kupu, bedes (monyet), serangga, mrutu, anggang-anggang, semut, dan burung. Mereka yang wajib kita jaga selalu kerasan merawat biodiversitas trap sewu agar tidak saling mengganggu kehidupan masing-masing. Khusus untuk capungnya kami kagum dengan warnanya yang indah molek yaitu sayap berwarna merah dan biru jingga. Eksotiknya layaknya selendang bidadari Mbok adang.


    Yang berbeda dipandangan mata kami ada cekungan-cekungan seperti kolam, tapi sudah tidak bisa dibuat Kum-kum lagi. Konon dulu menjadi salah satu tempat yang paling dirindukan ketika sampai di tempat ini. Tenang dulu, Obat penawarnya sudah kami temukan yaitu Kedungan disepanjang jalan terjal dari Air Terjun Trap Sewu menuju Air Terjun Randuagung Bodang.


    Seperti tampak difoto atas ini saya menunjuk ke arah Kedung sungai yang jernih berwarna hijau. Kedalamnya bisa 1 Meter sampai 2 Meteran.



    Jarak antara Air Terjun Trap Sewu menuju Air Terjun Randuagung Bodang adalah 1,6 km dengan lintas jalan menanjak 783 meter lalu jalan menurun 586 meter dan jalan mendatar 248 meter. Titik tertinggi 315 Mdpl dan titik terendah 205 Mdpl, total mendaki 264 meter dan tebing turunan 199 meter. Petunjuk Arah utamanya adalah melintasi keujung sepanjang sungai ini.


    Sebelum berangkat, kami beristirahat sejenak di atas batuan-batuan besar. Kami mengisi air sebagai perbekalan minum selama diperjalanan; nantinya juga untuk memasak makanan. Utamakan untuk menyempatkan beristirahat agar kondisi tubuh tidak drop, tetap sigap dan selalu extra fokus. Seluruh perjalanannya harus mampu melintasi bebatuan besar yang kadang licin. Disekitar air terjun trap Sewu ada beberapa mata air yang dimanfaatkan warga sebagai sumber mata air rumah tangga pedesaan.



    Makanan yang kami bawa cukup beragam diantaranya Susu sapi asli dari Senduro, Iwak klotok, kacang kruci, sambel, dan Sego glepungan. Kami membawa alat masak beserta gas portable. Beruntung pada saat explorasi ini air sungainya jernih, karena menurut informasi masyarakat sekitar sering terjadi banjir yang mengakibatkan air sungai menjadi bercampur lumpur.


    Minum susu sapi dimasak hangat-hangat kuku, ahh enaknya dimanjakan paduan panorama Air Terjun Randuagung Bodang ini. Sebagai saran saja untuk yang tidak bisa berenang jangan mencoba mandi dibawah air terjun ini. Karena disini sangat kedalaman air lebih dari 2,5 meter.


    Kami mempersiapkan kasur ban yang bisa membantu berenang. Airnya dingin dan jernih. Salah satu dari kami adalah seorang pelatih renang yang sudah profesional, jadi tidak khawatir sebagai pemandunya. Sekali lagi explorasi kami menyadarkan Lumajang selalu tidak mengecewakan dengan panorama alam yang memukau. Lokasi kedua air terjun ini berada di Dusun Randuagung Desa Bodang Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang - Jawa Timur. Matursuwon, Wajib kita lestarikan dulur.

    Berikut foto dokumentasi lainnya : 













  • Air Terjun Tersembunyi di Jalur Purba Aliran Lahar Semeru

    Gunung Semeru dengan puncaknya yang megah dan pemandangan alamnya yang istimewa memiliki pemandangan air terjun yang tersembunyi. Ada tantangan besar yang harus kami hadapi diantaranya aliran lahar yang ekstrem, jalan curam, dan batuan terjal yang memerlukan keahlian khusus agar selamat. Menghadapi medan yang sulit seperti itu memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang bagus. Guide profesional dengan keterampilan dan pengetahuan lokal diperlukan untuk menavigasi melalui rute-rute berbahaya ini dengan aman memastikan keselamatan semua rekan rewang Mbolang. 

    Kami sebelumnya tidak hanya memiliki pengalaman dalam mendaki gunung Semeru, tetapi juga memiliki informasi pengetahuan yang cukup tentang wilayah sekitar gunung ini. Karena kami memang wong ndeso asli arek Lumajang yang sudah terbiasa mbrasak-mbrasak bercengkrama dengan flora, fauna, dan bentang panorama alam. Sebelum perjalanan dimulai persiapan logistik seperti perlengkapan memasak, alat navigasi, makanan, alat keamanan, sampai alat tulis sudah komplit 100 %.

    Kami menitipkan sepeda motor kepada bapak jono yang sedang beraktivitas dikebunnya mencari rumput untuk pakan ternak. Informasi awal tentang air terjun ini kami dapatkan dari Mas Zainul, Mas Muhammad, Bapak Salim yang berdomisili di Desa Terakhir sekitar Air Terjun yang masuk wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 
    Jembatan ini menjadi penanda awal perjalanan ini. Dibawah jembatan terbentang aliran sungai S, sungai Pring, dan percabangan sungai-sungai lainnya. Lereng Gunung Semeru dikenal dengan iklimnya yang dingin dan basah sepanjang tahun. Hujan yang melimpah di daerah ini menjadi tambahan penting bagi aliran sungai. Curah hujan yang konsisten membantu menjaga debit air sungai agar tetap stabil, Meskipun mungkin terdapat fluktuasi kecil dalam debit airnya, sungai ini tetap mengalir sepanjang tahun berkat kontribusi lahar yang terus-menerus. Kekayaan mata air ini menjadi aset berharga yang memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya dengan menyediakan sumber air yang konstan untuk kehidupan flora dan fauna lokal, juga bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Sungai ini menjadi sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, irigasi perkebunan, dan sumber kehidupan keanekaragaman hayati.
    Menuju aliran lahar semeru ini jaraknya 35 km dari titik nol kabupaten Lumajang tahap ini masih bisa diakses dengan sepeda motor. Meskipun aksesibilitasnya tidak seumum destinasi lainnya, petualangan menuju keindahan alam ini masih memungkinkan meski dengan tantangan tersendiri. 
    Akses dengan Sepeda Motor saja harus menembus jalan berliku yang dipakai masyarakat untuk ngeramban/mencari rumput. Dengan pemandangan hijau dan udara segar dari hamparan perkebunan di sepanjang perjalanan. Perjalanan dengan sepeda motor menuju aliran lahar Semeru menjadi awal yang menjanjikan pengalaman petualangan tersendiri bagi kami.
    Setelah itu kami hanya bisa mengandalkan kaki untuk melanjutkan perjalanan. Total jarak berjalan kaki yang harus kami tempuh adalah 3,2 Km yang terdiri dari jalan menanjak 1,4 Km, dan jalan menurun 783 M serta jalan mendatar 925 M. Titik daratan tertinggi 1093 Mdpl, titik daratan terendah 947 Mdpl. Titik curam menempuh 74 meter, sedangkan titik pendakian menempuh 178 meter. 
    Kesulitan medan menjadi bagian dari pesona petualangan yang akan membawa kami lebih dekat dengan keindahan yang luar biasa. Aliran lahar Semeru yang megah dengan relief dan tekstur bebatuan yang unik, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berani menjelajahinya. Bentang tebing dan pola bebatuan yang autentik menawarkan petualangan yang tidak akan terlupakan.
    Kami harus melewati tebing yang dipenuhi dengan batang pohon berduri yang menjulang tinggi. Duri-duri tajam ini tidak hanya menghalangi jalan, tetapi juga menuntut kewaspadaan ekstra agar tidak terluka. Kontur tanah juga bercampur tanah dan pasir menjadikannya licin sedikit ambles. Medan alami yang belum terjamah oleh manusia.
    Kami memanfaatkan pohon-pohon yang tumbang secara alami dan akar rambatnya untuk melewati jalan di tebing curam. Tidak hanya merupakan solusi praktis untuk melewati medan yang sulit, tetapi juga bentuk menggunakan sumber daya alam dengan bijaksana untuk mengatasi tantangan yang sulit. Ini adalah pengingat yang kuat akan kekuatan koneksi antara manusia dan alam, dan betapa pentingnya untuk merawat dan menghormati lingkungan di sekitar kita. Alam adalah teman, kita rawat untuk warisan anak cucu dimasa depan. 

    Di sepanjang perjalanan kami selalu disuguhi bebatuan yang sangat besar. Ada yang kasar ada yang licin. Banyak pula bebatuan yang ditengahnya ada pasirnya, berlumut, maupun ditengahnya teraliri air. Semua tampak eksotis memanjakan mata.
    Aliran lahar ini dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan "Kali Es". Meskipun bukan karena es yang benar-benar mengalir di sungai ini, namun nama tersebut memberikan gambaran tentang kesegaran dan keunikan alam yang dimilikinya. Bagi kami dinginnya malahan seperti air es yang baru mencair dari gunung juga di sungai ini memberikan spot pemandangan aliran air yang meliuk-liuk seperti huruf S yang dapat dinikmati di sepanjang perjalanan.
    Melintasi aliran dingin Sungai Kali S adalah sebuah petualangan yang tak hanya menguji ketahanan fisik, tetapi juga menguji mental. Kaki yang dingin mempercepat rasa lapar dan lelah. Kebersamaan dengan alam, guyonan dengan sahabat, dan obrolan hangat menambah kesan bumi ini serasa milik kami bertiga saja manusia yang lain hanya ngontrak DP Nol Rupiah. Sungguh memacu andrenalin. 
    Saat berjalan kaki di aliran lahar seperti ini tubuh membutuhkan istirahat untuk mengembalikan energi dan memulihkan otot-otot yang bekerja keras. Kami beristirahat agar memberikan kesempatan bagi tubuh untuk menghilangkan kelelahan dan mengurangi risiko cedera akibat kelelahan otot. Minum air dari aliran sungai yang jernih alami dapat menjadi cara yang baik untuk mengatasi rasa haus dan menambah kesegaran tubuh.
    Kami juga menemukan miniatur kota alami ini yang terbentuk dari pasir yang ditetesi air hujan dan terendapkan di suatu tempat yang memiliki kontur dan permukaan yang sesuai. Setelah air hujan mengalir dan pasir terendap, cetakan cetakan alamiah terbentuk, menciptakan struktur dan pola yang menyerupai bangunan dan jalan-jalan kota. Proses seperti ini pasti membutuhkan waktu yang cukup lama dan terjadi secara alami. Fenomena betapa indahnya alam dan bagaimana proses alamiah dapat menciptakan karya seni naturalistik.


    Yang menjadi highlight dari perjalanan ini selain menikmati keindahan alam saat perjalanan juga adanya 2 Air Terjun yang menjadi tujuan utama kami. Yaitu Air Terjun S dan Air Terjun Punuk Nenek Pasrujambe Lumajang. Air Terjun S memukau dengan keindahan alaminya yang menakjubkan. Air yang jernih mengalir deras dari ketinggian, membentuk tirai air yang menakjubkan di antara bebatuan dan relief batu yang bercorak memukau pandangan mata. Suara gemuruh air yang jatuh menambah kesan dramatis dari pemandangan ini.

    Di Air Terjun S ini kami menyempatkan untuk mandi terlebih dahulu. Bebatuan yang tertata alami ini sudah membuat kami terpukau hingga untuk bersuka ria rasanya betah berlama-lama. Ada yang memanjat hingga di tengah badan tebing, gosok-gosok badan dengan batu agar badan tambah glowing dan ada yang menikmati derasnya pancuran. Namun tanpa terduga salah satu dari kami ada yang terkena Pacet. 
    Sekitar 2,1 Km dari Air Terjun S, petualang kami menemukan keajaiban alam lainnya: Air Terjun Punuk Nenek Pasrujambe Lumajang. Air Terjun Punuk Nenek menawarkan pesona yang berbeda dengan Air Terjun S. Terletak di tengah hutan yang menjulang tebing tinggi, air terjun ini menampilkan keindahan alam yang mempesona. Air yang jatuh dari ketinggian tidak membentuk kolam, enak dipandang menciptakan pemandangan yang menenangkan dan indah.
    Kami memasak perbekalan yang sudah dibawa. Bercengkrama dengan dilanjut berfoto ria. Tidak akan pernah terduga disepanjang aliran purba lahar Semeru terdapat panorama seindah ini. Disebut punuk katanya karena memang terlihat ada seperti punuk yang membelah air terjun
    . Lokasi air terjun ini di Desa Tawon Songo Pasrujambe Lumajang. Perjalanan kami memang melelahkan namun sangat memuaskan setelah sampai dilokasi. Selamat beraktivitas, salam lestari. 

    Foto-Foto Dokumentasi Lainnya:

















  • EMAIL

    cspadasgemprah@gmail.com
    pisangman2014@gmail.com

    NARAHUBUNG

    HAWIN FIZI BALAGHONI
    DHANANG WICAKSONO AJIWO PRAKOSO
    JULIO GESA BAGUS